Misi Islam Yang Tak Perlu ditambah Satu Kata pun

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVhw9E3hBesngh47Lw1fc5i4xq9cN74Imy6R6pTTYGWQnYeI4kJIC68LAuOjo_DfBk-nfDwIHkwUKd27uNHA3L0hRcbORyWlx6R0PKMA8829fso4fVAeTHYSsSjpvh0LkJtNtnj14GHcr_/s320/abul+hasan+ali+nadwi+4.jpgSyeikh Abul Hasan Ali Annadwi
Misi yang diperjuangkan oleh generasi Islam abad pertama yang tertuang dalam kalimat singkat pejuang Islam didepan penguasa Persia, Beliau deklarasikan misi Islam , “ Allah SWT mengutus kami untuk memerdekakan umat manusia dari penghambaan sesama manusia menuju penghambaan diri kepada Allah SWT, membawa mereka dari kehidupan dunia yang sempit menuju kehidupan yang lapang, dari kejahatan agama agama menuju keadilan Islam.

Misi yang tidak perlu penambahan  atau pengurangan satu katapun. Misi yang tidak perlu disandingkan dengan sembahan lainnya. Misi menegakkan agama bagi umat manusia yang terbukti pada di abad 6 Masehi, yang juga relevan di abad 20 Masehi. Seolah olah  roda zaman berputar kebelakang, peristiwa peristiwa yang berlangsung saat ini sepertinya adalah peristiwa peristiwa yang juga pernah terjadi ketika umat Islam untuk pertama kalinya dalam sejarah bertolak dari semenanjung arab dalam misi pembebasan umat manusia dari wabah paganism dan jahiliyah.

Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa saat inipun umat manusia masih banyak yang tunduk dihadapan berhala berhala, baik yang terpahat, yang berdiri tegak atau yang tersamarkan. Menghambakan diri pada Allah tetapi disaat yang lain juga menjalankan praktek praktek peribadatan tradisi yang ganjil. Fitnah berkelanjutan dan hawa nafsu dipertuhankan, para rahib, pendeta, raja raja, para penguasa, hartawan, rejim dan partai partai politik menjadi dewa dewa yang dipertuhan selain Allah.